Revitalisasi Gerakan Sosial Berbasis Kearifan Tradisional

Gerakan Sosial Berbasis Kearifan Tradisional

Kearifan Tradisional merupakan sebuah sistem dalam tatanan kehidupan sosial – politik – budaya – ekonomi serta lingkungan yang hidup di tengah-tengah masyarakat lokal. Ciri yang melekat dalam kearifan tradisional adalah sifatnya yang dinamis, berkelanjutan dan dapat diterima oleh komunitasnya.

Kearifan Tradisional

Pengertian kearifan tradisional adalah hasil dari masyarakat tertentu melalui pengalaman mereka dan belum tentu dialami oleh masyarakat yang lain. Nilai-nilai tersebut akan melekat sangat kuat pada masyarakat tertentu dan nilai itu sudah melalui perjalanan waktu yang panjang, sepanjang keberadaan masyarakat tersebut.

Dalam komunitas masyarakat lokal, kearifan tradisional mewujud dalam bentuk seperangkat aturan, pengetahuan dan juga ketrampilan serta tata nilai dan etika yang mengatur tatanan sosial komunitas yang terus hidup dan berkembang dari generasi ke generasi.

Sesuai dengan aturan adat Kearifan Tradisional yang merupakan sebuah sistem dalam tatanan kehidupan sosial-politik-budaya-ekonomi serta lingkungan yang hidup di tengah-tengah masyarakat lokal. Ciri yang melekat dalam kearifan tradisional adalah sifatnya yang dinamis, berkelanjutan dan dapat diterima oleh komunitasnya.

Dalam komunitas masyarakat lokal, kearifan tradisional mewujud dalam bentuk seperangkat aturan, pengetahuan dan juga ketrampilan serta tata nilai dan etika yang mengatur tatanan sosial komunitas yang terus hidup dan berkembang dari generasi ke generasi.

Mereka yang muncul dari komunitas lokal inilah yang hidup, tumbuh dan bergelut dengan problem sosial–politik–budaya–ekonomi dan lingkungan, mempelajari kegagalan-kegagalan sampai menemukan solusi praktis untuk komunitasnya. Ilmu yang mereka dapat menjadi milik bersama komunitasnya tanpa diperdagangkan.

Posisi karya intelektual lokal saat ini berada dalam posisi yang serba lemah. Arus perdagangan karya intelektual jauh lebih kuat menerobos dalam sendi-sendi kehidupan komunitas masyarakat.

Dalam dunia dagang analisa untung dan rugi lebih dominan berperan dan lebih penting daripada dari mana sumber pengetahuan tersebut berasal. Berapa banyak karya komunitas lokal kita yang hilang oleh arus perdagangan intelektual yang sangat tidak berpihak pada komunitas itu sendiri.

Dengan perkembangan zaman dan kemajuan peradaban umat manusia yang saat ini memasuki milenium ketiga telah menyebabkan terjadinya proses penghancuran kearifan tradisional yang ditandai dengan perubahan tatanan sosial, kurangnya nilai humanis, kemiskinan moral, sifat ketergantungan atau berkurangnya kemandirian masyarakat dan terdegrasinya sumberdaya alam dan lingkungan yang merupakan pendukung kehidupan manusia.

Hal ini juga dipengaruhi oleh sikap masyarakat Indonesia yang belum mampu menjaga budaya, moral dan sikap terhadap lingkungan sekitar mereka.

Hal tersebut disebabkan, antara lain oleh karena tidak adanya penghargaan dan pengakuan terhadap nilai-nilai kearifan tradisional, adanya kecenderungan globalisasi dunia yang dapat menembus batas-batas negara sampai ke level komunitas suatu kampung.

Hal ini didukung pula oleh produk hukum dan kebijakan yang masih sentralistik, belum demokratis serta lemahnya penghargaan terhadap nilai-nilai hak asasi manusia yang tidak memberikan rasa keadilan terhadap masyarakat lokal khususnya.

Untuk meninjau kembali gerakan dan keberlanjutan kearifan tradisional yang telah dibangun, maka diperlukan satu upaya refleksi terhadap apa yang sudah kita rencanakan maupun sudah dilakukan.

 

Revitalisasi Gerakan Sosial Berbasis Kearifan Lokal

You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *